Kamis, 29 Desember 2011

Bisnis dengan Cinta
(Oleh: Jamal Mustofa)

Bisnis….sering kita mengucapkan kata  itu secara sadar maupun tidak ketika kita berbicara tentang aktifitas yang berkenaan dengan kegiatan usaha, yang tentu berkenaan dengan bagaimana menjual barang atau jasa, melakukan ekspansi bidang usaha yang kita miliki, dan aktifitas lain yang intinya bisa menghasilkan uang.

Akan tetapi, dari arti kata sesungguhnya, bisnis berasal dari bahasa inggris, business, yang artinya urusan, kegiatan atau kesibukan, entah menghasilkan uang atau tidak. Namun karena kebiasaan, maka ketika kita mengucapkan kata bisnis, orang yang mendengar atau bahkan kita sendiri mengartikannya sebagai kegiatan yang menghasilkan uang.

Oke frens…arti kata sebetulnya tergantung dari persepsi yang mengucapkan maupun yang mendengarkannya. Saya disini tidak akan membahas lebih jauh tentang arti kata bisnis. Silahkan teman-teman memaknai kata bisnis berdasarkan persepsi masing-masing.

Bisnis (baca: urusan atau kegiatan) dengan cinta…sepertinya ketika mendengarkan kalimat itu, terasa sejuk, nyaman dan enak di telinga. Ya betul, segala aktifitas yang kita lakukan tentunya akan memberikan kepuasan, baik material maupun non material, jika dilandasi dengan cinta dan kasih sayang. Apalagi cinta dan kasih sayang kepada Sang pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Segala sesuatu yang dihasilkan dari dampak urusan atau kegiatan yang kita lakukan…baik itu positif dimana hasil memberikan kepuasan, kebahagiaan, rasa senang untuk diri kita maupun orang lain, maupun hasil yang bersifat negative dimana hasil itu memberikan ketidakpuasan, kesedihan, dan kekecewaan bagi diri kita maupun orang lain…apabila kita landasi dengan rasa cinta dan kasih sayang maka kita akan menerimanya dengan lapang dada. Dan yang terpenting lagi, tidak ada kebosanan dalam diri kita untuk selalu berbisnis.

Segala urusan atau kegiatan kita, tidak terlepas dari orang lain, karena memang manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial. Meskipun kita menilai diri kita ahli di bidang teknologi informasi, penelitian, penulisan buku, matematika, manajemen, dan sebagainya, semuanya tidak terlepas dari orang lain. Kecuali kalo kita hidup di hutan (baca: seperti tarzan), itupun masih membutuhkan interaksi dengan makhluk lain (meskipun bukan manusia). (lihat artikel di blog ini berjudul Sahabat dan Almari Es).

Jadi berbisnis dengan cinta, lebih memberikan kepuasan hati dan berdampak pada aktifitas yang berkelanjutan serta tidak membosankan.

Rabu, 14 Desember 2011

Mencari Uang Melalui Internet
(Oleh: Jamal Mustofa)

Mencari uang di internet...? Saat ini banyak peluang-peluang  yang ditawarkan untuk mendapatkan penghasilan melalui internet. Saya mencoba untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman semua, ternyata gampang-gampang susah. Butuh kreatifitas, ketekunan dan kesabaran untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui internet itu.

Ada beberapa tips yang disampaikan sahabat kepada saya dan ada beberapa dari website yang saya coba pelajari. “ Jer Basuki Mowo Beyo”, itu kata pepatah Jawa yang artinya untuk mendapatkan hasil yang optimal butuh kerja keras dan pengorbanan. Berkenaan dengan penghasilan melalui internet, saya pernah mencoba mendaftarkan blog saya http://fullmanagement.wordpress.com ke salah satu produk dari Google yaitu Adsense (selain itu ada lagi beberapa dari situs lain seperti Kumpul Blogger, Flixya, dll). Cara mendaftarkannya sih sangat mudah tinggal sign in ke Google Adsense atau kalau teman-teman belum punya akun di Google harus buat akun dulu melalui menu sign up (langkah-langkah ini juga hampir sama untuk provider lainnya).

Setelah masuk di Adsense, selanjutnya kita diminta untuk mengisikan data-data komplit di lembar halaman registrasi (sebaiknya data-data yang benar karena apabila disetujui oleh Adsense, uang akan dikirim ke kita sesuai dengan data yang kita isi di form pad Adsense). Setelah kita isikan data-data kita kemudian Adsense akan memberitahukan melalui e-mail.

Ini dia teman-teman, pertama kali saya iseng-iseng mencoba  mendaftarkan blog saya ke Adsense dan respon dari Adsense seperti di bawah ini:



Pelanggan yang Terhormat,

Terima kasih atas perhatian Anda pada Google AdSense. Sayangnya, setelah meninjau permohonan Anda, saat ini kami tidak dapat menerima Anda untuk masuk ke program AdSense.

Kami tidak menyetujui permohonan Anda karena beberapa alasan yang tercantum di bawah ini.

Masalah:
- Jenis halaman

---------------------

Detail selengkapnya:
Jenis halaman: Untuk dapat berpartisipasi dalam Google AdSense, situs halaman Anda dan informasi yang dikirim dalam aplikasi harus memenuhi pedoman berikut:

- Anda harus mempunyai situs dengan level domain tingkat atas
  (www.example.com dan bukan www.example.com/situssaya).
- Anda harus memberikan informasi pribadi Anda yang akurat dengan aplikasi yang sesuai dengan
  informasi pendaftaran untuk domain Anda.
- Situs web Anda harus berisi dengan banyak konten asli.
- Situs Anda harus sesuai dengan kebijakan program Google AdSense:
  https://www.google.com/adsense/policies yang termasuk panduan kualitas
  webmaster Google:
   http://www.google.com/support/webmasters/bin/answer.py?answer=35769#quality

Jika situs Anda memenuhi kriteria di atas di masa depan, silakan mengirimkan kembali aplikasi Anda dan kami akan memeriksanya secepat mungkin.

Yach namanya iseng-iseng berhadiah, meski kecewa tapi ya lumayan dapat ucapan terima kasih dari Adsense hehe…by the way (btw) respon dari Adsense tersebut memberikan motivasi kepada saya untuk lebih fokus pada originalitas khususnya dalam mengisi postingan di blog, tidak hanya sekedar copas (copy paste) saja. Hikmah dari itu semua, bahwa kreatifitas itu ternyata mahal harganya dan dihargai dengan mahal. So teman-teman, saya pribadi masih ingin mencoba untuk mendaftarkan blog saya suatu saat. Apalagi kalimat terakhir dari Adsense, cukup menyejukkan hati saya.

Pengalaman ini tidak jauh berbeda seperti ketika kita lulus sekolah kemudian melamar kerja, tidak serta merta langsung diterima (kecuali beberapa yang betul-betul lucky) di tempat kerja itu. Karena harus melalui beberapa tahapan yang kita lalui. Teruslah mencoba dan jangan pernah berhenti !!! Ayo semangat !!!

(Seperti yang disampaikan pengalaman, artikel dan teman kepada saya)

Senin, 12 Desember 2011

Ikuti Kesalihan Ritual dengan Kesalihan Moral
(Oleh: Jamal Mustofa)

Kenapa Negara kita banyak terjadi korupsi?....ini barangkali menjadi pertanyaan saya dan juga teman-teman hampir setiap saat. Hal ini disebabkan karena hampir setiap stasiun televisi dan media tertulis menyiarkan berita-berita tentang korupsi di negeri tercinta ini. Indonesia yang dikenal dengan budaya timurnya seyogyanya bisa meminimalisir kejahatan krah putih (white collar crime) ini.

Barangkali tidak heran pada hari-hari tertentu tempat-tempat ibadah penuh sesak dengan jamaah. Seakan-akan kehidupan spiritual sudah terwakili dengan ritualitas-ritualitas itu. Acapkali ini merepresentasi bahwa dengan ritualitas-ritualitas itu maka nilai-nilai kehidupan sudah bisa terkendali. Namun ternyata ‘TIDAK’.

Banyak akhir-akhir ini kita lihat di berita-berita stasiun televisi, media surat kabar, dan media-media lain bahwa korupsi sudah merajalela. Ironisnya para penjahat korupsi itu adalah tokoh-tokoh yang seharusnya menjadi panutan masyarakat. Kalau saya pernah berdiskusi dengan sahabat saya, kenapa kok pelaku-pelaku korupsi itu memiliki nama yang maknanya baik. Jawaban sahabat saya sederhana saja, yang baik orang tua mereka yang memberikan nama mereka dari kecil (baca artikel di blok ini berjudul: Arti Sebuah Nama itu Apa?).

Pengertian moral kalau kita amati dalam kehidupan sehari-hari khususnya ketika kita berhubungan dengan sesama makhluk (baca: manusia), sering kabur. Moral hanya dipandang sebagai etika dalam pergaulan yang disamakan dengan sopan santun, tata krama atau dalam bahasa Jawanya ‘unggah ungguh’. Padahal kalau kita sadari bentuk sopan santun tidak selalu murni, karena mengingat adanya kepentingan (interest) sehingga banyak sopan santun atau unggah ungguh berisi basa basi yang penuh dengan kepalsuan. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari hal-hal sedemikian.

Pengertian moral sebetulnya lebih dari itu. Dalam hubungan dengan manusia (habluminannaas) kesalihan moral bisa ditunjukkan dengan adanya keikhlasan kita berinteraksi dengan orang lain tanpa ada pamrih atau interest apapun serta dilandasi niat untuk mendapatkan keridloan dari Tuhan Yng Maha Kuasa. Disamping itu kesalihan moral juga dapat terlihat ketika kita dalam kondisi sendirian atau pada saat negosiasi dengan orang lain menyadari bahwa sesungguhnya ada kekuatan yang selalu memantau dan mengamati gerak-gerik kita yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa. Apabila kita sadari itu, maka kesalihan moral akan melekat pada diri kita. Sehingga mampu membentengi diri kita  dari perbuatan-perbuatan yang menyimpang. Seperti yang disampaikan sahabat kepada saya.

(Disarikan  dari khotbah Jum’at pada tanggal 9 Desember 2011, di Masjid Baitul Hidayah, Bandara Adisutjipto, Yogyakarta dan kemudian didiskusikan dengan sahabat saya)

Minggu, 11 Desember 2011

Arti Sebuah Nama itu Apa?
(Oleh: Jamal Mustofa)

Sering kita mendengar joke atau gurauan begini “apa arti sebuah nama” by William Shakespear. Ternyata kalau kita menanyakan kepada kedua orang tua kita, mereka memberikan nama kepada putra-putranya dengan arti yang baik. Dengan harapan bahwa di masa depan anak-anak mereka memiliki perilaku yang tercermin dari namanya.

Bahkan nama-nama kompleks, wilayah, gedung, kendaraan, dan semuanya memiliki arti yang baik sesuai dengan harapan si pemberi nama. Jadi tidak pas kalau kita mengesampingkan arti sebuah nama. Bahkan beberapa pendapat memaknai nama itu sebagai doa yang selalu melekat pada si penyandang nama itu mulai sejak dia diberi nama sampai ajal menjemputnya diharapkan perilaku sesuai dengan makna dari nama yang dia sandang.

Akan tetapi fenomena yang terjadi saat ini banyak pelaku-pelaku kejahatan…kalau kita baca di media surat kabar atau menyimak di media elektronik…memiliki nama-nama yang indah, baik dan tidak mencerminkan perilaku-perilaku seperti itu. Pertanyaan saya dan juga teman-teman mungkin sama…kok bisa yaa???

Dalam diri manusia sebetulnya melekat dua sisi yang saling bertentangan yaitu kebaikan dan kejahatan. Dua sisi yang berbeda itu setiap hari muncul dan bermain peran dalam diri kita. Disamping lingkungan social dan keluarga yang juga menjadi faktor penentu apakah diri seseorang didominasi oleh kebaikan atau kejahatan. Tulisan ini menjadi bahan renungan bagi saya , dan semoga juga berkenan untuk teman-teman semua. Namun pada intinya mari saya mengajak pada diri saya sendiri dan teman-teman semua jika berkenan, awali kebaikan pada diri kita sendiri. Niscaya itu akan menjadi ‘virus’ kebaikan yang cukup hebat dan menyebar mulai dari anak dan pasangan hidup kita, keluarga besar, dan akhirnya masyarakat luas. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa mengijinkannya. Seperti yang disampaikan shohib kepada saya.

Rabu, 30 November 2011

Sabar itu Infinity
(Oleh: Jamal Mustofa)

Barangkali sering kita mendengar orang yang sedang marah atau emosi mengatakan,"batas kesabaranku sudah habis". Kemudian ia akan melakukan tindakan atau reaksi yang kadang di luar akal sehat manusia. Bahkan sampai gelap mata dan akhirnya jiwa pun dikorbankannya, naudzubillah min dzalik. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari hal yang demikian ya temans…amin.

Masih ingatkah teman-teman, ketika para ahli agama menyampaikan sebuah nasehat bahwa manusia harus tetap menjaga kesabaran karena Tuhan beserta orang-orang yang sabar. Setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Karena niscaya selama hayat masih dikandung tubuh, masalah akan selalu menyertai kita. Kalau saya boleh mendefinisikan asal kata dari masalah adalah masya Allah yang secara harfiah artinya demikian kehendak Tuhan. Jadi ketika kita mendapatkan masalah, maka alangkah bijaknya kalau kita mengajak ‘Partner’ yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dan Maha Mendengar yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa dalam ikhtiar menyelesaikan setiap permasalahan yang kita hadapi. Sekali lagi..Tuhan beserta orang-orang yang sabar. Masalah sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negative, berat dan menyiksa. Akan tetapi pada hakekatnya sesuatu yang positif, menyenangkan dan indah bisa menjadi masalah karena semua pasti ada konsekuensinya.

Secara teori memang mudah ya, kita mengucapkan sabar kepada orang lain ataupun diri kita sendiri. Tetapi kadang dalam interpretasi kehidupan sehari-hari sangat sulit kita lakukan. Yah..namanya juga belajar, so gak perlu berputus asa untuk selalu bersabar diri.

Jadi sabar itu ternyata tidak ada batasnya (infinity), hanya konteks permasalahan yang kita hadapi berbeda-beda tetapi hakekat sabar sebetulnya adalah satu, yaitu menahan diri. Menahan diri terhadap sikap, tindakan, ucapan bahkan bersitan di dalam hati. Ayo saya mengajak pada diri saya sendiri, syukur-syukur berkenan juga buat teman-teman, untuk selalu berlatih sabar dalam setiap menghadapi kehidupan yang penuh dengan dinamika. Seperti yang disampaikan teman kepada saya.

Selasa, 22 November 2011

Ketika Tuhan Berbuka Puasa
(Oleh: Jamal Mustofa)

Teman-teman barangkali pernah membaca atau melihat buku yang pernah ditulis oleh Cak Nun (baca: Emha Ainun Najib) yang berjudul “Tuhan pun Berpuasa”. Nah bagaimana jika saatnya “bedug” tiba,  kemudian Tuhan memutuskan untuk berbuka ‘puasa’?

Masih ingatkah teman-teman, lirik lagu dangdut (judul dan penyanyinya saya lupa)”…yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin…”, itu salah satu interpretasi kenapa Tuhan ‘berpuasa’. Kita kadang heran melihat kondisi kehidupan di masyarakat yang semakin sarat dengan kesenjangan (baca: kesenjangan ekonomi). Dimana kelompok menengah ke atas semakin mudah saja mencari penghasilan, sementara kelompok masyarakat bawah begitu sulitnya mencari penghasilan untuk menghidupi diri dan keluarganya.

Tuhan masih ‘berpuasa’…mungkin itu kesimpulan yang bisa menenangkan hati kita. Dibalik ‘puasaNya’ itu tentu Tuhan lebih mengetahui apa maksud dan tujuan dari ketentuan-ketentuan yang diberlakukan kepada makhlukNya. Lalu buat apa kita cemburu…iya kan? Karena ada Dzat Super Power , yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa, yang mengatur dan ‘memainkan’ kekuatanNya sehingga manusia tidak mampu menangkap dengan logika sehatnya.

Seperti yang teman-teman rasakan ketika kita berpuasa, pada saat waktu tiba untuk berbuka puasa alangkah bahagianya kita setelah mampu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa kita. Kemudian menikmati hidangan buka puasa yang begitu nikmat…betul kan teman-teman?, karena salah satu kebahagiaan manusia adalah ketika berbuka puasa.

Nah teman-teman yang saya cintai, lebih baik kita fokus pada kehidupan kita masing-masing. Marilah kita berbuat yang terbaik…seperti lagunya Cliff Richard yang berjudul The Best of Me…bagi orang-orang tercinta yang ada di sekeliling kita, biarkan omongan orang-orang yang iri dan dengki kepada kita (baca: profesi dan aktifitas kita) seperti angin sepoi-sepoi yang berhembus dan menerpa kita, yang notabene justru menyejukkan dan memotivasi kita.

Biarkan  Tuhan memainkan peranNya, karena niscaya Tuhan akan berbuka ‘puasa’… pada suatu saat… seperti yang disampaikan shohib kepada saya.

Senin, 21 November 2011

Aljabar dan Kebaikan
(Oleh: Jamal Mustofa)

Masih ingatkah teman-teman, pelajaran aljabar ? Bagi kebanyakan siswa, pelajaran ini sangat ditakuti..tapi bukan paling loh, karena yang paling ditakuti hanya Tuhan..iya kan ? Pelajaran aljabar ini bagian dari ilmu matematika. Karena ada berbagai macam kategori ilmu matematika secara spesifik. Ada logaritma, trigonometri, aritmetika dan aljabar sendiri..mohon koreksi dari suhu-suhu bidang matematika kalau saya salah menjabarkanya njih.

Tapi jangan khawatir teman-teman, untuk menguasai bidang matematika selain harus dibimbing oleh guru yang mumpuni juga harus banyak berlatih mengerjakan latihan-latihan soal. Kalau kita lihat salah satu film Holywood yang berjudul “A Beautiful Mind” yang diperankan oleh Russel Crowe...bagi yang belum liat coba deh nyari dvdnya, filmnya bagus, true story dan menyabet banyak piala Oscar…mengisahkan tentang seorang mahasiswa yang dihantui oleh halusinasi. Singkat cerita Mr. Ness (tokoh ilmuwan matematika yang diperankan Russel Crowe) menemukan formula baru dalam bidang matematika ekonomi. Dan ia akhirnya dianugerahi hadiah nobel.

By the way…itu hanya contoh kisah sukses penguasaan bidang ilmu matematika. Tapi apakah matematika khususnya aljabar bisa diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan? Jawabannya tidak semua. Ada hal-hal tertentu yang tidak bisa dinilai secara matematis. Salah satu contohnya adalah pahala atau kebaikan. Tidaklah pas kalau kita berbuat baik berdasarkan rumus-rumus matematika. Jadi tambah pusiiing deh…iya kan teman-teman? Kalau bisa dibikin mudah kenapa harus dipersulit. Jadi dalam berbuat kebaikan gak usahlah kita hitung-hitung, yaa ibarat seperti (maaf) BAB gitu..jadi keluar tinggal keluar gak usah dipikirin lagi. Kalau bisa seperti itu mudah-mudahan bisa menjadi dasar ilmu keikhlasan…seperti yang disampaikan shohib kepada saya.

Minggu, 20 November 2011

Sahabat dan Almari Es
(Oleh: Jamal Mustofa)

Teman-teman, jaman sekarang ini pasti di setiap rumah memiliki almari es atau dalam bahasa sehari-hari biasa kita menyebutnya kulkas atau refrigerator. Yang berasal dari bahasa inggris, refrigerate artinya mendinginkan.

Kulkas ini memiliki fungsi dan kegunaan yang sangat banyak, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga. Mulai dari berbagai jenis minuman, makanan, sayur-sayuran, buah-buahan bahkan obat-obatan pun sering disimpan di alat pendingin ini. Asal jangan menyimpan uang di kulkas yaa….ntar kelamaan malah jadi batu he he…..

Sistem yang bekerja di alat ini tentunya didukung oleh energi listrik dan yang tidak kalah pentingnya adalah freon. Freon ini yang berpengaruh terhadap dingin tidaknya kulkas yang teman-teman miliki. Pada periode tertentu kulkas sebaiknya dicek kembali supaya isi freon tetap penuh, sehingga dinginnya kulkas bisa optimal.

Apapun makanan dan minuman yang disimpan di kulkas..tidak termasuk uang, baju, apalagi sertifikat tanah hehe…akan bertahan lama. Dibanding disimpan di almari biasa barangkali 3 kali lipat lebih lama. Misalnya, buah apel..kalo kita simpan di almari biasa atau kita letakkan di meja mungkin bisa tahan 2-3 hari saja. Tetapi kalo teman-teman simpan di kulkas, daya tahannya bisa sampai kurang lebih 1-2 minggu.

Dari sistem kerja dan kegunaan kulkas tersebut, kita bisa mengambil hikmahnya untuk kehidupan sehari-hari. Misalkan dalam berhubungan dengan sahabat. Teman-teman tentunya semua punya sahabat bukan?...kecuali tinggalnya di hutan, ya sahabatnya monyet, singa, dan satwa lain seperti tarzan kali yaa hehe….

Teman-teman..Sahabat kita memiliki karakter dan perilaku yang bermacam-macam. Dengan karakter-karakter tersebut kadang kita dihadapkan pada suhu dan iklim yang ‘panas’. Nah untuk memelihara hubungan kita di saat situasi ‘panas’ dengan sahabat, terapkan sistem kerja kulkas dalam hubungan kita dengan sahabat supaya suasana yang sejuk dan dingin, sehingga hubungan kita dengan sahabat tetap langgeng. Dan jangan lupa ‘kulkas’ tersebut cobalah untuk selalu dicek apakah ‘freon’ masih tersedia, yaitu dengan saling bersilaturahmi…seperti yang disampaikan sahabat kepada saya.

Sabtu, 19 November 2011

Elegi Dua Sahabat dan Wanita Tua Pemulung
(Oleh: Jamal Mustofa)

Jejaring sosial facebook, twitter, friendster, dll, memberikan manfaat dan hikmah bagi semua orang. Begitu pula 2 orang sahabat yang sudah berteman sejak masih sekolah..sebut saja X dan Y. X dan Y yang memiliki profesi berbeda, X sebagai pengusaha dan Y berprofesi sebagai pegawai. Ketika jejaring sosial mulai merambah dunia internet, mereka akhirnya dipertemukan kembali. Pada awalnya mereka hanya saling sapa melalui jejaring sosial itu, akan tetapi karena dirasa kurang mantap dan penasaran, akhirnya mereka memutuskan untuk jumpa darat.

Setelah saling tukar menukar nomor telepon seluler, akhirnya mereka bertemu di sebuah café. Dalam perbincangan, mereka awalnya membicarakan tentang keluarga. Kemudian berlanjut ke urusan profesi mereka masing-masing. X membicarakan tentang dunia bisnis yang digelutinya semakin sulit dan kompetitif. Acapkali investasi yang dilakukan oleh X sering mengalami kegagalan. Padahal X sudah memperkirakan berdasarkan pengalamannya, bahwa investasinya akan memberikan hasil yang maksimal. Berulang kali X mengakui dirinya bahwa perkiraan investasi bisnisnya akan berhasil. Akhirnya X saat bertemu Y berada dalam kondisi di ujung tanduk – menuju kebangkrutan.

Y pun tidak mau kalah, ia juga menceritakan kondisi pekerjaannya. Dengan berbagai prestasinya sebagai pengajar, Y berharap memperoleh reward yang sesuai dengan kontribusinya di institusi dimana ia bekerja. Akan tetapi harapan tinggal harapan..bahkan saat ini pun Y menghadapi dilemma antara situasi kerja yang tidak nyaman, sedangkan sisi lain ia membutuhkan status dan penghasilan untuk menghidupi keluarganya. Akhirnya selama kurang lebih 2 jam, mereka pun memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan.

Begitu keluar dari café, mendadak mereka melihat wanita tua pemulung yang sedang mengorek tempat sampah yang berada di depan café untuk memungut barang-barang bekas yang bisa ia jual. Mereka berdua sejenak tertegun dengan keadaan wanita tua pemulung itu. Nah pada saat mereka memandangi wanita tua itu, tiba-tiba terdengar suara “Masya Allah” dari mulut wanita tua pemulung itu, ketika tangan-tangan keriputnya sedikit tergores oleh pecahan kaca yang ada di tempat sampah. Kemudian 2 sahabat itu terhentak..dan teringat akan arti dari ucapan wanita tua pemulung itu. Masya Allah memiliki arti “demikianlah kehendak Allah”, yang maknanya begitu dalam..pikir kedua sahabat itu.

Sesampai di rumah mereka pun masih teringat akan kalimat wanita tua itu. Mereka sadar bahwa manusia hanya sebatas memperkirakan dan merencanakan. Hasil semuanya ada ditangan Tuhan Yang Maha Kuasa..seperti yang disampaikan teman kepada saya.

Kamis, 17 November 2011

 Sekapur Sirih

Puji syukur kehadirat Tuhan..Allah SWT atas rakhmad dan karuniaNya kepada kita semua. Selamat datang di serbaplusplus.blogspot.com dan fullmanagement.wordpress.com sebagai media untuk berbagi ilmu..apa saja..yang tentunya bermanfaat bagi kita semua.

Blog ini berisi pengalaman-pengalaman hidup yang saya alami, rasakan dan lihat, baik sendiri maupun saat bersama dengan sahabat-sahabat saya tercinta. Pengalaman-pengalaman ini coba saya tuangkan di media ini (blog gratis) dalam bentuk tulisan-tulisan yang sangat sederhana, untuk mengingatkan dan mencerahkan diri saya sendiri dan anak keturunan saya khususnya, dan mudah-mudahan juga bermanfaat untuk teman-teman dan sahabat-sahabat saya tercinta pada umumnya.

Barangkali ada peristiwa atau kejadian yang serupa dengan kejadian yang teman-teman dan sahabat-sahabat alami, itu semua hanya suatu kebetulan dan tidak disengaja. Tentunya banyak sekali kekurangan di dalam blog ini, hal ini tidak lepas dari kelemahan saya sebagai manusia. Saya sangat berharap teman-teman dan sahabat-sahabat saya sudi memberikan masukan dan saran terhadap tulisan-tulisan saya ini.

Akhir kata, semoga blog yang sangat-sangat simple ini bisa bermanfaat bagi kita semua, sebagai wadah untuk mengapresiasikan diri kita dalam menjalani hidup dan kehidupan ini. Terimakasih.

Salam